Assalamu Alaikum
Wr. Wb
Definisi
Kota
Definisi
tentang kota dapat dilihat dari berbagai macam sudut pandang.
Berikut definisi
kota dari buku ‘Perancangan Kota Secara Terpadu’ karya Markus Zahnd yaitu:
Menurut
Amos Rapoport, dari sudut pandang sosiologis sebuah kota adalah suatu
pemukiman yang relatif besar, padat dan permanen terdiri dari kelompok
individu-individu yang heterogen dari segi sosial.
Dari
segi demografis-geografis,
kota adalah kelompok orang-orang dalam jumlah tertentu, hidup dan bertempat
tinggal bersama dalam suatu wilayah geografis tertentu dan berpola hubungan
rasional dan individualistis.
Dari
segi
ekonomi, kota adalah
pusat pertemuan lalu lintas perdagangan, ekonomi, kegiatan industri serta
tempat perputaran uang secara cepat dan dalam volume banyak.
Dari
segi
sosio-anthropologis, kota
adalah hubungan antara manusia yang tinggal di kota sangat heterogen dan
keaneka ragaman social budaya yang mengarah pada rasional, egois dan kurang
intim.
Dari
segi
arsitektur, sebuah pemukiman dapat dirumuskan sebagai sebuah
kota dari segi suatu fungsi khusus yaitu menyusun sebuah wilayah dan
menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian sebuah daerah pedalaman
yang lebih besar berdasarkan hierarki-hierarki tertentu. Artinya, ciri-ciri
morfologi, bentuk dan wujud perkotaan dapat sangat berbeda antara suatu wilayah
terhadap wilayah lainnya.
Definisi Bentuk Kota
Bentuk
kota adalah pola atau wujud yang terbangun dari sebaran kawasan non
pertanian/perkotaan (atau disebut sebagai kawasan terbangun).
Bentuk kota dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
Pola jaringan jalan
Daya dukung lahan
Sebaran sumberdaya alam
Kebijakan pemerintah
Ekspresi
keruangan morfologi kota secara umum dapat dibagi menjadi dua, yaitu bentuk
kompak dan bentuk tidak kompak (Yunus, 2000: 14).
1. Bentuk kompak mempunyai 7 macam bentuk,
yaitu:
·
Bujur
sangkar (the square cities)
Bentuk bujur sangkar merupakan bentuk kota
yang bercirikan dengan pertumbuhan di sisi-sisi jalur transportasi dan
mempunyai kesempatan perluasan ke segala arah yang relatif seimbang dan kendala
fisikal relatif yang tidak begitu berarti. Hanya saja adanya jalur transportasi
pada sisi-sisi memungkinkan terjadinya percepatan pertumbuhan area kota pada arah
jalur yang bersangkutan.
·
Kipas (fan shaped cities)
Bentuknya sebagian lingkaran, arah ke luar
kota mempunyai perkembangan yang relatif seimbang.
·
Empat
persegi panjang (the rectangular cities)
Merupakan bentuk kota yang pertumbuhannya
memanjang sedikit lebih besar daripada melebar, hal ini dimungkinkan karena
adanya hambatan-hambatan fisikal terhadap perkembangan area kota pada salah
satu sisinya.
·
Pita (ribbon shaped cities)
Merupakan bentuk kota dengan peran jalur
transportasi yang dominan, terbentuk pola kota yang memanjang.
·
Bulat (rounded cities)
Merupakan bentuk kota yang paling ideal,
karena jarak dari pusat kota keluar kota hampir sama. Selain itu perkembangan
pembangunan keluar kota terjadi secara cepat.
·
Gurita/bintang
(octopus shaped cities)
Merupakan bentuk kota yang jalur
transportasinya mirip seperti ribbon shaped city, hanya saja pada bentuk gurita
jalur transportasi tidak hanya satu arah saja, tetapi keberbagai arah keluar
kota.
·
Tidak
berpola (Unpattern cities)
Kota dengan pola demikian merupakan kota yang
terbentuk pada suatu daerah dengan kondisi geografis yang khusus, yaitu daerah
dimana kota tersebut telah menciptakan latar belakang khusus dengan
kendala-kendala pertumbuhan sendiri.
2. Bentuk tidak kompak mempunyai empat macam
bentuk, yaitu:
§
Berantai (chained
cities). Merupakan bentuk kota terpecah tapi hanya terjadi di
sepanjang rute tertentu. Kota ini seolah-olah merupakan mata rantai yang
dihubungkan oleh rute transportasi, sehingga peran jalur transportasi sangat
dominan.
§
Terpecah (fragment
cities). Merupakan bentuk kota dimana perluasan areal kota tidak
langsung menyatu dengan induk, tetapi cenderung membentuk exclaves (umumnya
berupa daerah permukiman yang berubah dari sifat perdesaan menjadi sifat
perkotaan).
§
Terbelah (split
cities). Merupakan bentuk kota kompak namun terbelah perairan yang
lebar. Kota tersebut terdiri dari dua bagian yang terpisah yang dihubungkan
oleh jembatan-jembatan.
§
Satelit (stellar
cities). Merupakan bentuk kota yang didukung oleh majunya
transportasi dan komunikasi yang akhirnya tercipta bentuk kota megapolitan.
Biasa terdapat pada kota-kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota satelit.
Dalam hal ini terjadi gejala penggabungan antara kota besar utama dengan
kota-kota satelit di sekitarnya, sehingga kenampakan morfologi kotanya mirip
“telapak katak pohon”.
Beberapa bentuk kota:
ü
Bentuk Linier.
Gambar
1 : bentuk linear
Sumber
: www.file.upi.edu
ü
Spreadsheet/Grid
Gambar
2 : bentuk Spreadsheet/Grid
Sumber
: www.file.upi.edu
ü
Star/Bintang
Gambar 3 : bentuk
star/bintang
Sumber : www.file.upi.edu
ü
Finger sheep
Gambar
4 : bentuk finger sheep
Sumber
: www.file.upi.edu
ü
Sporadis
Gambar
5 : bentuk sporadis
Sumber
: www.file.upi.edu
ü
Ring
Gambar
6 : bentuk ring
Sumber : www.file.upi.edu
Sekian postingan sya smoga bermanfaat amin
Wassalamu Alaikum Wr. Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar