Rabu, 01 Mei 2013

KATA CURITIBA DI BRAZIL



Assalamu Alaikum Wr. Wb
Pada postingan kali ini saya akan mengomentari sedikit tentang kota CURITIBA di BRAZIL. Langsung saja yach….. J
Curitiba adalah ibu kota negara bagian Brasil, Paraná. Kota ini terletak di Brasil bagian tenggara, sekitar 1.081 km dari ibu kota Brasil, Brasilia. Penduduknya berjumlah 1.757.904 jiwa. Wilayah metropolitannya terdiri dari 26 munisipalitas dengan total populasi 3,2 juta orang (sensus 2005).
Kota ini terletak di dataran tinggi sekitar 3.120 kaki di atas permukaan laut dan terletak 65 mil dari pelabuhan laut Paranagua.
Gambar 1 : Kota Curutiba

Kota curitiba awalnya adalah hanya kota yang memiliki polousi dan populasi yang buruk sehingga menjadi kota yang terkumuh dan termacet, kota ini sangat langganan dengan banjir. Seiring berjalannya waktu kota ini menjadi kota yang nyaman dan saat ini Curitiba menjadi contoh sebuah kota dengan perencanaannya yang cerdas berhasil menghindari kerugian sosial, ekonomi dan lingkungan akibat pertumbuhan ekonomi, sekaligus berhasil meningkatkan efisiensi, produktivitas dan kualitas hidup penduduknya. Semua terjadi berkat walikota Curitiba yang bernama Jaime Lerner.
Konsep perubahan yang dilakukan oleh kota Curitiba adalah :
1.      Memperbaiki sistem trasportasi

Gambar 2 : Sistem Transportasi
Sumber : www.transport-civil-untan.blogspot.com

Langkah yang dilakukan pemerintah Curitiba untuk mengurangi kemacetan adalah menyediakan transportasi publik yaitu Bus Rapid Transit (BRT). Dengan membangun jalan-jalan penghubung dari tempat tinggal penduduk langsung menuju pusat kota. Pada sistem tarnsportasi ini menggunakan trinary road sistem. Ini adalah model jalanan yang menggunakan dua jalur jalan besar yang berlawanan arah. Namun, yang istimewa, ada dua jalur sekunder di tengah yang dimanfaatkan sebagai jalur ekslusif untuk busway. Untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi pemerintah menerapkan beberapa ketentuan agar masyarakat berpindah dengan menggunakan busway :
a.       Mengurangi fasilitas parkir kendaraan bermotor;
b.      Menempatkan 200 radar lalu lintas berbasis sensor di seluruh penjuru jalanan utama. Teknologi ini dipasang di trotoar yang dilengkapi kamera digital. Radar ini berfungsi untuk mendeteksi setiap mobil yang melaju di atas speed limit. Instrumen akan merekam nomor mobil, waktu, dan tempat kejadian yang selanjtnya dikirim ke tempat tinggal sang pengemudi dan diharuskan membayar denda (Navastara, 2007);
c.       Tingkat pelayanan bus tersebut yang lebih tinggi dari pelayanan kendaraan pribadi  telah mampu mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan kendaraan pribadi.
d.      Memberikan pajak yang tinggi untuk pengguna kendaraan pribadi

2.      Penanggulangan sampah
Sebagai kota metropolitan di negara Afrika, Curitiba menghasilkan sampah 1000 ton per hari, dimana ¾ dari total sampah berasalal dari 13 munisipal atau daerah setingkat kecamatan. Walikota Curitiba telah mengeluarkan sebuah pendekatan yang inovatif untuk mengelola sampah, yang tidak hanya menguntungkan lingkungan tetapi juga menguntungkan bagi masyarakat.
Adapun empat inovasi tersebut adalah :
a.       The garbage purchase (pembelian sampah)

Gambar 3 : Pembelian Sampah
Sumber : www.green.kompasiana.com
Pada tahun 1989, Kota Curitiba membutuhkan pabrik daur ulang sampah. Sayangnya pendirian pabrik tersebut membutuhkan dana 70 juta US dollar sementara itu pemerintah Kota Curitiba tidak memiliki dana sebesar itu. Sebagai solusinya, pemerintah melakukan kampanye pemilahan sampah berdasarkan kategori organik dan non organik. Pelaksanaan kampanye program tersebut dibantu oleh Institute for Social Integration. Program ini selain bertujuan untuk memelihara kebersihan kota juga dapat mengurangi pengangguran karena melibatkan 16.000 pengumpul sampah independent yang dibayar setiap akhir pekan atau akhir bulan setelah mengumpulkan sampah dari 25 area tertentu yang sulit diakses truk pengangkut sampah. Setiap bulan ada 555 ton sampah yang dibeli melalui program ini. (Rabinovitch & Leitman, 1996; Keuhn, 2007).
b.      The green exchange (penukaran sampah)

Gambar 4 : Penukaran Sampah
Sumber : www.green.kompasiana.com
Program yang dimulai pada tahun 1991 ini ditujukan bagi masyarakat berpendapatan rendah. Kegiatannya adalah mengumpulkan, memilah dan menukar sampah rumah tangga dengan barang kebutuhan sehari-hari seperti tiket bis, buku tulis bagi anak sekolah, dan bahan makanan. Disediakan 97 lokasi penukaran sampah yang berpindah setiap dua minggu sekali. Dalam perkembangannya pemerintah Kota Curitiba mengeluarkan kebijakan menukar sampah dengan buah dan sayuran segar. Setiap empat kilogram sampah dihargai setara dengan satu kilogram buah atau sayuran segar. Melalui program ini setiap bulan ada sekitar 60.000 kilogram buah dan sayuran segar yang dibarter dengan sampah. Pemerintah Kota Curitiba membeli buah dan sayuran segar dari petani lokal. Program ini selain dapat menstabilkan perekonomian petani, sekaligus juga menyediakan bahan pangan bagi 35.000 keluarga miskin serta menjaga kebersihan lingkungan kota. Melalui program ini setiap hari ada sekitar 9 ton sampah yang berhasil dikumpulkan masyarakat Kota Curitiba (Martins 2007 dalam Keuhn, 2007; Fazzano & Weiss, 2004).
c.       Free open university for environment (pendidikan lingkungan hidup / PLH)

Gambar 5 : Pendidikan Lingkungan Hidup
Sumber : www.green.kompasiana.com
The Free Open University for the Environment yang didirikan pada tahun 1991 merupakan daya tarik ecotourist yang unik dan terkenal di Kota Curitiba. Universitas tersebut memberikan program pendidikan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup (PLH) secara gratis pada masyarakat umum. Lokasi universitas yang terletak di tengah hutan kota membedakannya dengan lembaga pendidikan pemerintah yang lain. Perusahaan pemerintah maupun swasta di sektor industri tertentu seperti kimia, lingkungan, energi dan petrokimia bahkan mensyaratkan pekerjanya untuk mengikuti program PLH di universitas tersebut. Banyak anggota masyarakat seperti ibu rumah tangga, pengawas bangunan, pelayan toko, dan sebagainya yang mengikuti PLH secara sukarela. Sedangkan bagi anak-anak sejak tahun 1989 diperkenalkan program SE-PA-RE (separate). Program SE-PA-RE ini bertujuan untuk mendidik anak-anak mengenai pentingnya memilah sampah. Sesuai dengan sasaran didiknya, program SE-PA-RE menggunakan media kartun (Rabinovitch & Leitman, 1996; McCartney 2006; Fazzano & Weiss 2004; Keuhn 2007).
d.      All clean (semua bersih)

Gambar 6 : Semua Bersih
Sumber : www.green.kompasiana.com
Kota Curitiba mendanai program padat karya yang dilakukan secara berkala untuk membersihkan wilayah tertentu di dalam kota yang banyak terdapat timbulan sampah namun tidak dapat dijangkau oleh system layanan pengelolaan sampah konvensional. Program ini dilakukan di 135 neighbourhoods (rukun tetangga). Selain membersihkan jalan dan tempat-tempat lain, program ini juga membuat dan memelihara kebun sayur di bekas tempat penampungan sampah. Program ini mempekerjakan para pensiunan, pengangguran, mantan pemabok dan tuna wisma yang membutuhkan pendapatan. Program ini tidak berbasis pada mekanisme modal-insentif tetapi pada partisipasi publik (Rabinovitch & Leitman, 1996; McCartney 2006).
3.      Penanggulangan banjir

Gambar 7 : Danau Curitiba
Sumber : www.flickr.com
Curitiba berhasil mengatasi masalah banjir dengan mengubah area yang rawan menjadi taman dan menciptakan danau buatan untuk menampung banjir.

Cukup sekian yach posting saya kali ini semoga bermanfaat, tunggu yach posting-posting saya berikutnya J
Wassalam
                http://kompasiana.com
                http://transport-civil-untan.blogspot.com
                http://green.kompasiana.com
                http://flickr.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar