Kamis, 30 Mei 2013

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KOTA ISLAM


Assalamu alaikum Wr. Wb
Yuk simak postingan saya kali ini J !
Jadi postingan kali ini saya akan membahas tentang perencanaan dan perancangan kota islam yang sesuai dengan materi teori kota minggu lalu…..
Sebelum membahas terlalu jauh kita harus tau dulu apa sih bedanya perencanaan dan perancangan itu ?
Perencanaan adalah tahapan yang dilakukan dalam perancangan untuk mengikuti standar yang telah ditetapkan.
perancangan memiliki pengertian yang beragam sesuai dengan bidang ilmu masing-masing.
Nah teman-teman uda tahu kan apa itu perencanaan dan perancangan, sekarang kita masuk ke materi yach….
Kota Islam pertama adalah kota yang dibangun oleh Nabi Muhammad. Pertimbangan-pertimbangan konsep ideologis dari Kota yang bercorak Islami, merupakan sumbangan dari Nabi Muhammad, baik selaku Nabi/Rasul Allah maupun selaku pribadinya sebagai perencana/perancang kota.
Secara garis besar, tatanan kota dipengaruhi tiga ideologi yaitu :
*        Ideologi kapitalisme
*        Ideologi china
*        Ideologi islam
Perencanaan dan perancangan kota islam terbagi atas dua asapek yaitun :
ü  Aspek sosial
ü  Aspek fisik
Kali ini saya akan menjelaskan aspek sosial dalam perencanaan dan perancangan kota islam yaitu:
Ø  Masyarakat (Sociaty)
Yaitu suatu konsep tatanan kota yang mempertimbangkan hubungan sosial masyarakat sehingga mendorong kehidupan sosial
Ø  Hubungan tetangga (Neighburhood)
Yaitu perancangan yang memperhatikan hubungan tetangga yang lain tidak saling terisolasi
Ø  Keluarga (Family)
Yaitu perancangan kota yang memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan keluarga
Ø  Individual
Yaitu tindakan individu yang mempengaruhi perancangan kota karena setiap individu mempunyai kewajiban dan kepentingan sendiri termasuk ibadah, pengetahuan dan jenis pekerjaan.

Cukup sekian yach postingan saya kali ini semoga bermanfaat… Amin Yaa Robb
Wassalamu alaikum Wr. Wb
Sumber : FAHMYDDIN , S.T M. Arch
             http://febyoktora-archi.blogspot.com
             http://mfile.narotama.ac.id
             http://www.nimusinstitute.com


TEORI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN KOTA


Assalamu alaikum Wr. Wb
Postingan kali ini saya akan membahas tentang teori pertumbuhan kota langsung saja yach J
Menurut Spiro Kostof (1991), Kota adalah Leburan Dari bangunan dan penduduk, sedangkan bentuk kota pada awalnya adalah netral tetapi kemudian berubah sampai hal ini dipengaruhi dengan budaya yang tertentu.
Bentuk kota ada dua macam yaitu geometri dan organik.Terdapat dikotomi bentuk perkotaan yang didasarkan pada bentuk geometri kota yaitu Planned dan Unplanned.
*        Bentuk Planned (terencana) dapat dijumpai pada kota-kota eropa abad pertengahan dengan pengaturan kota yang selalu regular dan rancangan bentuk geometrik.
*        Bentuk Unplanned (tidak terencana) banyak terjadi pada kota-kota metropolitan, dimana satu segmen kota berkembang secara sepontan dengan bermacam-macam kepentingan yang saling mengisi, sehingga akhirnya kota akan memiliki bentuk semaunya yang kemudian disebut dengan organik pattern, bentuk kota organik tersebut secara spontan, tidak terencana dan memiliki pola yang tidak teratur dan non geometrik.
Elemen-elemen pembentuk kota pada kota organik, oleh kostol dianalogikan secara biologis seperti organ tubuh manusia, yaitu :
ü  Square, open space sebagai paru-paru.
ü  Center, pusat kota sebagai jantung yang memompa darah (traffic).
ü  Jaringan jalan sebagai saluran arteri darah dalam tubuh.
ü  Kegiatan ekonomi kota sebagai sel yang berfikir.
ü  Bank, pelabuhan, kawasan industri sebagai jaringan khusus dalam tubuh.
ü  Unsur kapital (keuangan dan bangunan) sebagai energi yang mengalir ke seluruh sistem perkotaan.
Menurut Kevin Lynch (1981), definisi model organik atau kota biologis adalah kota yang terlihat sebagai tempat tinggal yang hidup, memiliki ciri-ciri kehidupan yang membedakannya dari sekedar mesin, mengatur diri sendiri dan dibatasi oleh ukuran dan batas yang optimal, struktur internal dan perilaku yang khas, perubahannya tidak dapat dihindari untuk mempertahankan keseimbangan yang ada, menurutnya bentuk fisik organik :
§  Membentuk pola radial dengan unit terbatas.
§  Memiliki focused centre.
§  Memiliki lay out non geometrik atau cenderung romantis dengan pola yang membentuk lengkung tak beraturan.
§  Material alami.
§  Kepadatan sedang sampai rendah.
§  Dekat dengan alam
TEORI TEORI PERTUMBUHAN KOTA 
Terdapat beberapa pandangan yang berkaitan dengan perubahan suatu kawasan dan sekitarnya sebagai bagian dari suatu kawasan perkotaan yang lebih luas, menurut Gallion dalam buku ¨The Urban Pattern¨ disebutkan bahwa perubahan suatu kawasan dan sebagian kota dipengaruhi letak geografis suatu kota. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perubahan akibat pertumbuhan daerah di kota tersebut, apabila terletak di daerah pantai yang landai, pada jaringan transportasi dan jaringan hubungan antar kota, maka kota akan cepat tumbuh sehingga beberapa elemen kawasan kota akan cepat berubah.
Dalam proses perubahan yang menimbulkan distorsi (mengingat skala perubahan cukup besar) dalam lingkungan termasuk didalamnya perubahan penggunaan lahan secara organik, terdapat beberapa hal yang bisa diamati yaitu :
v  Pertumbuhan terjadi satu demi satu, sedikit demi sedikit atau terus menerus.
v  Pertumbuhan yang terjadi tidak dapat diduga dan tidak dapat diketahui kapan dimulai dan kapan akan berakhir, hal ini tergantung dari kekuatan-kekuatan yang melatar belakanginya.
v  Proses perubahan lahan yang terjadi bukan merupakan proses segmental yang berlangsung tahap demi tahap, tetapi merupakan proses yang komprehensif dan berkesinambungan.
v  Perubahan yang terjadi mempunyai kaitan erat dengan emosional (sistem nilai) yang ada dalam populasi pendukung.
v  Faktor-faktor penyebab perubahan lainya adalah vision (kesan), optimalnya kawasan, penataan yang maksimal pada kawasan dengn fungsi-fungsi yang mendukung, penggunaan struktur yang sesuai pada bangunan serta komposisi tapak pada kawasan. (Cristoper Alexander, A New Theory Of Urban Design, 1987, 14:32-99).
Ada dua komponen struktural yang dapat dikaji (Schultz, 1984) :
o   Tipologi : menyangkut tatanan sosial (sosial order) dan pengorganisasian ruang (spatial organization) yang dalam hal ini menyangkut ruang (space) berkaitan dengan tempat yang abstrak.
o   Morfologi : menyangkut kualitas spasial figural dan konteks wujud pembentuk ruang yang dapat dibaca melalui pola, hirarki, dan hubungan ruang satu dengan yang lainya..
ELEMEN-ELEMEN FISIK KOTA
Dalam desain perkotaan (Shirvani, 1985) terdapat elemen-elemen fisik Urban Design yang bersifat ekspresif dan suportif yang mendukung terbentuknya struktur visual kota serta terciptanya citra lingkungan yang dapat pula ditemukan pada lingkungan di lokasi penelitian, elemen-elemen tersebut adalah :
a.       Tata Guna Tanah
Tata guna lahan dua dimensi menentukan ruang tiga dimensi yang terbentuk, tata guna lahan perlu mempertimbangkan dua hal yaitu pertimbangan umum dan pertimbangan pejalan kaki (street level) yang akan menciptakan ruang yang manusiawi.
b.       Bentuk dan Massa Bangunan
Menyangkut aspek-aspek bentuk fisik karena setting, spesifik yang meliputi ketinggian, besaran, floor area ratio, koefisien dasar bangunan, pemunduran (setback) dari garis jalan, style bangunan, skala proporsi, bahan, tekstur dan warna agar menghasilkan bangunan yang berhubungan secara harmonis dengan bangunan-bangunan lain disekitarnya.
Prinsip-prinsip dan teknik Urban Design yang berkaitan dengan bentuk dan massa bangunan meliputi :
1.     Scale, berkaitan dengan sudut pandang manusia, sirkulasi dan dimensi bangunan sekitar.
2.     Urban Space, sirkulasi ruang yang disebabkan bentuk kota, batas dan tipe-tipe ruang.
3.     Urban Mass, meliputi bangunan, permukaan tanah dan obyek dalam ruang yang dapat tersusun untuk membentuk urban space dan pola aktifitas dalam skala besar dan kecil.
c.       Sirkulasi dan parkir
Elemen sirkulasi adalah satu aspek yang kuat dalam membentuk struktur lingkungan perkotaan, tiga prinsip utama pengaturan teknik sirkulasi adalah :
1.       Jalan harus menjadi elemen ruang terbuka yang memiliki dampak visual yang positif.
2.       Jalan harus dapat memberikan orientasi kepada pengemudi dan membuat lingkungan menjadi jelas terbaca.
3.       Sektor publik harus terpadu dan saling bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
d.       Ruang Terbuka
Ian C. Laurit mengelompokkan ruang terbuka sebagai berikut :
1.       Ruang terbuka sebagai sumber produksi.
2.       Ruang terbuka sebagai perlindungan terhadap kekayaan alam dan manusia (cagar alam, daerah budaya dan sejarah).
3.       Ruang terbuka untuk kesehatan, kesejahteraan dan kenyamanan.
Ruang terbuka memiliki fungsi :
Ø  Menyediakan cahaya dan sirkulasi udara dalam bangunan terutama di pusat kota.
Ø  Menghadirkan kesan perspektif dan visa pada pemandangan kota (urban scane) terutama dikawasan pusat kota yang padat.
Ø  Menyediakan arena rekreasi dengan bentuk aktifitas khusus.
Ø  Melindungi fungsi ekologi kawasan.
Ø  Memberikan bentuk solid foid pada kawasan.
Ø  Sebagai area cadangan untuk penggunaan dimasa depan (cadangan area pengembangan).
Aspek pengendalian ruang terbuka pusat kota sebagai aspek fisik, visual ruang, lingkage dan kepemilikan dipengaruhi beberapa faktor :
*        Elemen pembentuk ruang, bagaimana ruang terbuka kota yang akan dikenakan (konteks tempat) tersebut didefinisikan (shape, jalan, plaza, pedestrian ways, elemen vertikal).
*        Faktor tempat, bagaimana keterkaitan dengan sistem lingkage yang ada.
*        Aktifitas utama.
*        Faktor comfortabilitas, bagaimana keterkaitan dengan kuantitas (besaran ruang, jarak pencapaian) dan kualitas (estetika visual) ruang.
*        Faktor keterkaitan antara private domain dan public domain.
e.       Jalur Pejalan Kaki
Sistem pejalan kaki yang baik adalah :
1.       Mengurangi ketergantungan dari kendaraan bermotor dalam areal kota.
2.       Meningkatkan kualitas lingkungan dengan memprioritaskan skala manusia.
3.       Lebih mengekspresikan aktifitas PKL mampu menyajikan kualitas udara.
f.        Activity Support
Muncul oleh adanya keterkaitan antara fasilitas ruang-ruang umum kota dengan seluruh kegiatan yang menyangkut penggunaan ruang kota yang menunjang akan keberadaan ruang-ruang umum kota. Kegiatan-kegiatan dan ruang-ruang umum bersifat saling mengisi dan melengkapi.
Pada dasarnya activity support adalah :
§  Aktifitas yang mengarahkan pada kepentingan pergerakan (importment of movement).
§  Kehidupan kota dan kegembiraan (excitentent).
g.       Simbol dan Tanda
Ukuran dan kualitas dari papan reklame diatur untuk :
*        Menciptakan kesesuaian.
*        Mengurangi dampak negatif visual.
*        Dalam waktu bersamaan menghilangkan kebingungan serta persaingan dengan tanda lalu lintas atau tanda umum yang penting.
*        Tanda yang didesain dengan baik menyumbangkan karakter pada fasade bangunan dan menghidupkan street space dan memberikan informasi bisnis.
*        Dalam urban design, preservasi harus diarahkan pada perlindungan permukiman yang ada dan urban place, sama seperti tempat atau bangunan sejarah, hal ini berarti pula mempertahankan kegiatan yang berlangsung di tempat itu.

Sekian dulu yach postingan kali ini semoga bermanfaat Amin Ya Robb…
Wassalamu alaikum Wr. Wb

Sumber : http://pengembanganperkotaan.wordpress.com

Kamis, 16 Mei 2013

MANAJEMEN PERKOTAAN



Assalamu Alaikum Wr. Wb

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang menajemen perkotaan ada baiknya kita ketahui terlebih dahulu tentang apa sich manajemen perkotaan itu ?
Manajemen Perkotaan (Urban Management)
Secara umum dapat didefinisikan adalah suatu upaya proses pelaksanaan rencana kota untuk mencapai sasaran pembangunan kota secara efisien dan efektif.
Dalam proses upaya ini tentu juga menginginkan adanya optimalisasi pencapaian tujuan dengan melalui tahapan yang tepat dan dilakukan secara terpadu.
Disadari bahwa pengelolaan suatu wilayah perkotaan sangat rumit dan kompleks, serta melibatkan banyak sektor, bidang dan stakeholder, namun secara umum bidang pengelolaan perkotaan dapat dibagi menjadi dua bidang yaitu, Bidang Fisik dan Bidang Non Fisik.
Yang dimaksud dengan bidang Fisik adalah segala sesuatu sumberdaya pengelolaan infrastruktur kota termasuk upaya konservasi sumberdaya alam yang berpengaruh pada pembangunan kota, sedangkan bidang Non Fisik adalah semua yang berkaitan dengan pengembangan kualitas sumberdaya manusia dan kemasyarakatan, kelembagaan, perekonomian kota dan sistem pengawasan serta pengendalian pembangunan kota.
Pada intinya pengertian manajemen kota adalah suatu upaya pengelolaan pembangunan kota    yang berkelanjutan yang dilakukan dengan sistem dan strategi yang terintegrasi, holistik dan komprehensif sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan rencana dan tahapan yang ditetapkan dan pada akhirnya akan mensejahterakan penduduk kota.
Menurut SK Mendagri No. 65 tahun 1995. Manajemen perkotaan adalah pengelolaan sumber daya perkotaan yang berkaitan dengan bidang-bidang tata ruang, lahan, ekonomi, keuangan, lingkungan hidup, pelayanan jasa, investasi, prasarana dan sarana perkotaan; serta disebutkan pula bahwa pengelola perkotaan adalah para pejabat (Pemerintah) pengelola perkotaan.
Manajemen perkotaan meliputi pula kesejahteraan warga kota dalam arti yang luas. Atas dasar ini fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh manajemen perkotaan biasanya meliputi kegiatan-kegiatan yang  berhubungan dengan perkembangan kota, pembangunan infrastruktur, penyediaan pelayanan perkotaan, penciptaan lapangan pekerjaan dan pelayanan-pelayanan sosial, regulasi aktifitas/perilaku masyarakat umum. Disini peran pemerintah sangat besar dalam manajemen suatu kota. Pemerintah berperan untuk mengkoordinasikan pihak-pihak yang terkait dan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan suatu organisasi perkotaan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut pelakunya adalah semua unsur stakeholder dan tentunya termasuk penduduk kota itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan manajemen perkotaan diperlukan sumberdaya yang dapat dipilah menjadi tiga sumberdaya yaitu :
1.       sumberdaya alam yaitu wilayah kota yan ada,
2.       sumberdaya manusia yaitu penduduk kota dan unsur stakeholder,
3.       sumberdaya buatan yaitu hasil perpaduan antara sumberdaya alam dan sumberdaya manusia.
Untuk mencapai optimalisasi Pengelolaan tiga sumberdaya ini diperlukan penggunaan sistem dan strategi yang sesuai. 
Perencanaan ruang wilayan adalah perencanaan pembagunaan/ pemanfaatan ruang wilayah, yang intinya adalah perencanaan pembangunan lahan (land use planning) dan perencanaan pergerakan pada ruang tersebut. Perencanaan ruang wilayah pada dasarnya adalah menetapkan ada bagian–bagian wilayah (zona) yang tidak diatur penggunaannya (jelas peruntukannya) dan ada bagian–bagian wilayah yang kurang tidak diatur penggunannya. Bagi bagian wilayah yang tidak diatur penggunaannya maka pemanfaatannya diserahkan kepada mekanisme pasar. Perencanaan pemanfaatan ruang wilayah adalah agar pemanfaatan itu dapat memberikan kemakmuran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat baik jangka pendek maupun jangka panjang termasuk menunjang daya pertahanaan dan terciptannya keamanaan.
Dalam pelaksanaannya,  perencanaan ruang wilayah ini disinonimkan dengan hasil akhir yang hendak dicapai, yaitu tata ruang. Dengan demikian kegiatan itu disebut perencanaan ata penyusunaan tata ruang wilayah. Berdasarkan materi yang dicakup, perencanaan ruang wilayah ataupun penyususnaan tata ruang wilayah dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu perencanaan yang mencangkup keseluruhaan wilayah perkotaan dan non perkotaan (wilayah belakang) dan perencanaan yang khusus untuk wilayah perkotaan.
Perencanaan tata ruang yang menyangkut keseluruhan wilayah misalnya Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), Rencana tata ruang wilayah provinsi (RTRWP), dan Rencana tata ruang wilaya kabupaten (RTRWK).
Perbedaan utama dari kedua jenis perencanaan tersebut adalah pada perbedaan kegiatan utama yang terdapat pada wilaya perencanaan. Pada perencanaan keseluruhan wilayah ada kegiatan perkotaan dan ada kegiatan non perkotaan dengan focus utama menciptakan hubungan yang serasi antara kota dengan wilayah belakangnya. Pada perencanaan wilayah kota, kegiatan utama adalah kegiatan perkotaan dan pemukiman sehingga yang menjadi focus perhatian adalah keserasian hubungan antara berbagai kegiatan didalam kota untuk melayani kebutuhan masyarakat perkotaan itu sendiri plus kebutuhan masyarakat yang datang dari luar kota

Sekian posting saya kali ini semaoga bermafaat untuk temen-teman…..
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

                    http://dinnahanifayasya.blogspot.com
                    http://aguseka1991.blogspot.com